Senin, 25 Mei 2015

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BERAT LAHIR RINGAN ( BBLR )

Diposting oleh Siti Faridhotun Rizkiyana di 09.22


ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BERAT LAHIR RINGAN ( BBLR )


 Disusun oleh : SITI FARIDHOTUN RIZKIYANA
A.    Pengertian BBLR
BBLR adalah berat badan bayi lahir yang kurang dari 2500 gr, karena kehamilan kurang dari 37 minggu atau umur kehamilan cukup bulan tetapi berat badan bayi kurang dari 2500 gr.
BBLR adalah bayi yang lahir berat badan < 2500 gram (Dep Kes RI, 2002 : 23)
Pada kongres “Europgen Perinatal Medicine ke-2 di London (1970)” telah diusulkan definisi sebagai berikut :
1.         Bayi kurang bulan adalah bayi yang masa kehamilan kurang dari 37 minggu (259 hari)
2.         Bayi cukup bulan ialah bayi dengan masa kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu (59-295 hari)
3.         Bayi lebih bulan ialah bayi dengan masa kehamilan 42 minggu atau lebih.
Dari pengertian diatas BBLR dapat dibagi 2 golongan yaitu :
a.       Prematur murni
Masa gestasi < 37 minggu, BB sesuai untuk masa gestasi, atau bisa disebut neonatus kurang bulan sesuai untuk masa kehamilan.
b.      Dismatur
Bayi lahir dengan berat badan kurang dari seharusnya untuk masa gestasi. Berarti bayi mengalami telat dari pertumbuhan intrauterin dan merupakan bayi kecil untuk masa kehamilan.

B.     Penyebab BBLR
1.       Faktor Ibu
a.       Gizi saat hamil kurang
b.      Umur < 20 tahun / lebih 35 tahun
c.       Jarak kehamilan dan bersalin terlalu dekat.
d.      Ibu pendek, tinggi badan < 150 cm
e.       Penyakit menahun ibu, hipertensi, jantung, gangguan pembuluh darah, perokok dan narkotik.
2.      Faktor kehamilan
a.       Kehamilan hidramnion
b.      Hamil ganda
c.       Perdarahan antepartum
d.      Komplikasi kehamilan, preeklamsi, KPD
3.      Faktor janin
a.    Cacat bawaan
b.    Infeksi dalam rahim
c.    Gangguan metabolisme pada janin.
4.      Faktor lain
a.    Radiasi
b.    Bahan heterogen/ karsinogenik.

C.    Tanda dan Gejala BBLR
1.      Sistem pernafasan
a.         Apnea
b.         Ritme dan dalamnya pernafasan cenderung tidak teratur
c.         Timbul sianosis
d.        Frekuensi nafas 60-80 x/menit
2.      Sistem sirkulasi
a.       Kerja jantung lemah dan lamba
b.      Cenderung ditemukan aritmie  
c.       Nadi antara 100-160 x/menit
d.      Tekanan darah rendah (sistole 45-60, diastole 30-45 mmHg)
e.       Sirkulasi perifer seringkali buruk dan dinding pembuluh darah lemah.
3.      Pengendali suhu
Suhu tubuh cenderung sub normal karena produksi panas yang buruk dan peningkatan kehilangan panas.
4.      Sistem pencernaan
a.       Reflek menghisap dan menelan lemah
b.      Sering terjadi regurgitasi
5.      Sistem urinaria
a.       Urin sedikit
b.      GFR (flumerulus Filtrate Rate) menurun
c.       Sering terjadi gangguan keseimbangan air dan elektrolit.
6.      Sistem persyarafan
a.       Tangisan lemah
b.      Pusat pengendali fungsi vital kurang berkembang
c.       Sulit dibangunkan.
7.      Sistem Genetal
a.         Genetal kecil
b.        Pada laki-laki, testis masih terdapat dalam abdomen, kanalis ingunalis atau skrotum
c.         Pada wanita, labia minor tidak ditutupi oleh labia mayor.       
8.      Sebelum bayi lahir
a.         Pada anemnese sering kali dijumpai adanya riwayat abortus,partus prematurus dan lahir mati
b.        Pembesaran uterus tidak sesuai dengan usia kehamilan
c.         Pertumbuhan BB ibu lambat dan tidak sesuai menurut yang seharusnya.
9.      Setelah lahir
a.         Bayi prematur yang lahir sebelum kehamilan 37 minggu jaringan lemak bawah kulit sedikit, tulang tengkorak lunak mudah bergerak, abdomen buncit, menangis lemah, kulit tipis, mudah dan transparan.
b.        Bayi prematur kurang sempurna pertumbuhan alat-alat dalam tubuhnya karena itu sangat peka terhadap gangguan pernafasan dan hipotermi.

D.    Pemeriksaan Penunjang
a.         Hb/ Ht menurun
b.         Serum glukosa menurun
c.         Elektrolit (Na, K, Cl) dalam batas normal
d.        BGA, asidosis
e.         Trombositopenia
f.          Serum kalsium turun.
E.     Komplikasi
Beberapa penyakit yang ada hubungannya dengan bayi prematur yaitu :
a.         Sindrom gangguan pernapasan idiopatik disebut juga penyakit membran hialin karena pada stadium terakhir akan terbentuk membran hialin yang melapisi alveoulus paru.
b.         Pneumonia Aspirasi
Disebabkan karena infeksi menelan dan batuk belum sempurna, sering ditemukan pada bayi prematur.
c.         Perdarahan intra ventikuler
Perdarahan spontan diventikel otot lateral biasanya disebabkan oleh karena anoksia otot. Biasanya terjadi kesamaan dengan pembentukan membran hialin pada paru. Kelainan ini biasanya ditemukan pada atopsi.
d.        Hyperbilirubinemia
Bayi prematur lebih sering mengalami hyperbilirubinemia dibandingkan dengan bayi cukup bulan. Hal ini disebabkan faktor kematangan hepar sehingga konjungtiva bilirubium indirek menjadi bilirubium direk belum sempurna.
e.         Masalah suhu tubuh
Masalah ini karena pusat pengeluaran nafas badan masih belum sempurna. Luas badan bayi relatif besar sehingga penguapan bertambah. Otot bayi masih lemah, lemak kulit kurang, sehingga cepat kehilangan panas badan. Kemampuan metabolisme panas rendah, sehingga bayi BBLR perlu diperhatikan agar tidak terlalu banyak kehilangan panas badan dan dapat dipertahankan sekitar (36,5 – 37,5 0C)
(Manuaba, 1998 : 328)
F.     Penatalaksanaan
Dengan memperhatikan gambaran klinik dan berbagai kemungkinan yang terjadi pada bayi prematur, maka perawatan dan pengawasan bayi prematur ditujukan pada pengaturan nafas pemberian makanan bayi dan menghindari infeksi.
1.      Pengaturan suhu badan bayi prematur / BBLR
Bayi prematur harus dirawat pada incubator sehingga panas badannya mendekati dalam rahim.
2.      Makanan pada bayi prematur
Alat pencernaan bayi prematur belum sempurna sehingga pemberian minum secara bertahap. Sekitar 3 jam setelah lahir dengan didahului menghisap cairan lambung, ASI merupakan makanan paling utama sehingga ASI lah yang paling dahulu diberikan dengan diminumkan melalui sendok sedikit demi sedikit atau dengan memasang sonde lambung. (Manuaba, 1998 : 238).

3.      Bayi mudah terjadi pneomonia aspirasi, maka pemberian minum pada bayi BBLR dilakukan dengan :
a.       Bayi diletakkan pada sisi kanan atau posisi setengah duduk di pangkuan perawat/ ibu atau posisi tidur dengan kepala dan bahu ditinggikan 300 untuk membantu pengosongan lambung.
b.      Sebelum susu diberikan, diteteskan dulu di punggung tangan untuk merasakan apakah susu cukup hangat dan keluarnya satu tetes setiap detik.
c.       Pada waktu minum harus diperhatikan apakah ada tanda-tanda gangguan pernafasan atau perut kembung.

0 komentar:

Posting Komentar

 

GMF ANA Endutz 10 Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos