MAKALAH
MODEL
DOKUMENTASI KEBIDANAN
POR
Dan SOR
Mata
Kuliah : Dokumentasi Kebidanan
Dosen
Pembimbing : Siti Nurdiyana, S.ST
Disusun Oleh :
1.
Fitri Rivani
NIM
: 1301082
2.
Ratna Kuaedah Rosti
NIM
: 1301087
3.
Silmi Kaffahatunajah
NIM : 1301089
4.
Siti
Faridhotun Rizkiyana
NIM : 1301090
AKADEMI
KEBIDANAN KH.PUTRA BREBES
YAYASAN
PONDOK PESANTREN AL - HIKMAH 1
JL.RAYA
BENDA, SIRAMPOG 52272
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
mencurahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini untuk memenuhi tugas dari mata kuliah DOUKUMENTASI KEBIDANAN dengan judul “ MODEL
DOKUMENTASI KEBIDANAN POR Dan SOR ” ini
dapat terselesaiakan semaksimal mungkin, walaupun mengalami berbagai kesulitan.
Makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu, bukan karena usaha
dari kami selaku penulis, melainkan banyak mendapat bantuan dari berbagai
pihak. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih pada pihak-pihak yang telah
membantu kami baik itu dosen kami dan semua pihak yang telah membantu kami
dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, untuk itu kami selaku
penulis makalah ini mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi
kesempurnaan tugas kami selanjutnya.
Demikian kami selaku penulis makalah, mohon maaf bila dalam pembuatan makalah
ini ada hal-hal yang kurang berkenan. Semoga makalah yang kami buat ini dapat
bermanfaat dan berguna bagi semua pihak.
Benda, 4 Oktober 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
|
HALAMAN
JUDUL …………………………………………………….…… 1
HALAMAN
KATA PENGANTAR ……………………..………..……..…. 2
DAFTAR
ISI ……………………………………………..………………..…. 3
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …………………………............................
B. Rumusan Masalah............................................................
C. Tujuan
Masalah................................................................
D. Manfaat
Penulisan...........................................................
BAB
II PEMBAHASAN
A. Pengertian Model POR.....................................................
B. Penerapan Model Dokumentasi
POR.................................
C. Contoh Pendokumentasian POR.......................................
D. Pengertian Model SOR......................................................
E.
Contoh Pendokumentasian SOR.......................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………….……....
B.
Saran…………………………….......................................
DAFTAR
PUSTAKA………………………..……………………..………... 13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan
kebidanan merupakan bagian dari pelayanan kesehatan yang dilaksanakan secara
profesional , tersedia selama 24 jam dan berkelanjutan selama seorang pasien
kebidanan menjalani perawatan. Dengan demikian, pelayanan kebidanan memegang
peranan penting dalam upaya menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan diinstitusi tempat bidan tersebut memberikan pelayanan kebidanan.
Dokumentasi
kebidanan tidak hanya merupakan dokumen yang sah, juga merupakan instrumen untuk
melindungi para pasien dan bidan. Atas dasar itu, dalam memberikan pelayanan
kebidanan, bidan diharapkan mampu bekerja sesuai dengan standar profesi yang
telah ada.
Sejak
tahun 1950 pencatatan telah mulai dilaksanakan oleh profesi perawat dan bidan.
Pada tahun 1970 kebutuhan kesehatan masyarakat berkembang dan menuntut tanggung
jawab bidan untuk melaksanakan praktik secara mandiri, sehingga diperlukan
pendokumentasian asuhan kebidanan. Selama 20 tahun terakhir, pendokumentasian
telah mengalami perkembangan pesat seiring dengan pesatnya perkembangan
pelayanan kebidanan. Teknik pendokumentasian yang dikenal anatara lain : Teknik
narasi, serta teknik flowsheet dan checklist. Model pendokumentasian yang ada,
anatara lain : catatan yang berorientasi pada sumber, catatan yang berorientasi
pada masalah, charting by exception, karadeks dan penggunaan sistem
pendokumentasian.
(
Muslihatun, Mudlilah dan Setiyawati, 2009 : 1 – 2 )
Perubahan
dan perkembangan sistem pendokumentasian asuhan kebidanan diperlukan untuk mengimbangi
perkembangan sistem pelayanan atau asuhan kebidanan.
Dengan
berbagai macam model pendokumentasin kebidanan salah satunya yaitu POR ( Problem
Oriented Record ) dan SOR ( Source Oriented Record ).
Model pendokumentasian POR ini diperkenalkan
oleh Dr.Lawrence Wested at case waster Reserve University in Cleveland
Introduced pada tahun 1969, tujuannya
adalah memperbaiki dokumentasi perawatan pasien di klinik Dengan memfokuskan semua pendokumentasian pada
masalah pasien. Model pendokumentasian ini mengembangkan model pencataan dan
pelaporan yang menekankan pada pasien dan segala permasalahannya. secara
menyeluruh, model pencatatan dan pelaporan ini dikenal dengan nama Model
Orientied Medical Record (POMR).
Pada tahun 1989, sistem POR ini di kembangkan di
berbagai organisasi kesehatan dan selanjutnya di kembangkan lagi menjadi
SOAP (Subjectif Information, Objektif Information, Assement and Planning).
( Muslihatun, Mufdlilah
dan Setiyawati, 2009 : 55 – 56 )
B. Rumusan Masalah
POR di kembangkan di berbagai
organisasi kesehatan dan selanjutnya di kembangkan lagi menjadi
SOAP (Subjectif Information, Objektif Information, Assement and Planning). Model
POR ini meliputi dokumentasi masalah pasien dan intervensi pemecahannya. Pada
awalnya, model ini di peruntukan bagi professor dokter. Akan tetapi, mengingat
pentingnya model ini, maka model ini juga dikembangkan di dunia perawatan dan
kebidanan dengan bentuk POR ( Problem Oriented Record ) yang biasa digunakan
dalam pendokumentasian multidisipliner.
Sedangkan
model SOR ( Source Oriented Record ) Catatan yang digunakan dalam metode ini, umumnya berbebtuk naratif
dan masih bersifat tradisional. Karena sifat catatan ini yang terpisah pisah
antar sumber satu dengan sumber yang lain, maka perkembangan pasien dalam catatan
ini menjadi sulit untuk di ikuti. ( Muslihatun, Mudlilah
dan Setiyawati, 2009 : 60 )
Maka
dari itu, kami mengangkat makalah model dokumentasi kebidanan POR dan SOR ini
agar dapat mengetahui lebih luas cara pndokumentasian POR dan SOR serta dapat
membedakannya. Semoga makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat untuk
semuanya.
C. Tujuan Masalah
1. Tujuan
Umum
Diharapkan
setelah membaca makalah ini, kita dapat menambah pengetahuan secara detail dan
dapat menerapkan pancatatan dokumentasi tentang model pendokumentsian kebidanan
POR dan SOR.
2. Tujuan
Khusus
Diharapkan
setelah membaca makalah ini, dapat :
a. Memahami
pengertian POR dan SOR
b. Memahami
cara dan penerapan model pendokumentasian kebidanan melalui model POR dan SOR
D.
Manfaat
Penulisan
1. Manfaat
Teoritis
Mahasiswa
dapat mengetahui dan meperoleh wawasan yang lebih luas tentang model
pendokumentasian kebidanan POR dan SOR.
2. Manfaat
Praktis
a. Bagi
Mahasiswa
Mahasiswa
mampu mengetahui lebih luas mengenai model – model pendokumentasian Kebidanan
khususnya pada Model POR dan SOR dan dapat melatih mahasiswa sejak dini untuk
membuat pencatatan dan pelaporan Dokumentasi Kebidanan.
b. Bagi
Institusi
Untuk
menambah Referensi di perpustakaan Kampus AKBID KH.PUTRA dan memperbanyak
informasi tentang model pendokumentasian POR dan SOR.
BAB II
PEMBAHASAN
MODEL PROBLEM ORIENTED RECORD (POR)
dan MODEL SOURCE ORIENTED RECORD (
SOR )
A.
Pengertian
Model Problem Oriented Record ( POR )
Model
Problem Oriented Record (catatan
Beriontasi pada masalah ) menitik beratkan pada data yang akan di
dokumentasikan untuk di susun berdasarkan masalah pasien.
Model
ini berupaya untuk mengintegrasikan data yang di kumpulkan oleh berbagai tenaga
kesehatan baik dokter, perawat, bidan, atau tenaga kesehatan lainnya yang
semuanya memiliki keterelibatan dalam pemberian pelayanan kesehatan pada
pasien.
Model
ini merupakan suatu sistem yang memberikan cara dokumentasi dengan menentukan
dan mengikuti setiap masalah klinis kemudian mengorganisasikannya untuk
pemecahan masalah. Model ini di gagaskan oleh Dr. Lawrence L. Weed(1950-1960),
yang menggunakan pendekatan terhadap semua masalah pasien serta mengatasinya
sesuai permasalahan yang timbul dan berhubungan dengan masalah lain. Sistem ini
di anggap paling ilmiah dan banyak di gunakan di berbagai negara. ( Wildan dan
Hidayat, 2011 : 16 )
B.
Penerapan
Model Dokumentasi ( POR )
Penerapan model dokumentasi ini terdiri atas
beberapa komponen yang akan didokumentasikan di antaranya sebagai berikut :
1. Data
dasar
Data dasar
merupakan data dari hasil pengkajian awal ketika pasien masuk rumah sakit. Data
mencakup semua informasi yang didapat dari pasien seperti identitas, riwayat,
kesehatan, pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan laboratorium yang dapat
digunakan untuk mengidentifikasi berbagai diagnosis dan masalah pasien.
Di katakan data
dasar karena merupakan informasi awal yang harus didapatkan dari setiap setiap
pasien. Informasi yang akan disajikan meliputi informasi umum dan informasi
khusus. Informasi umum yang di dapat dari pasien meliputi data sosial pasien
yang menyangkut kelompok demografi seperti umur, jenis kelamin, agama,
pekerjaan, pendidikan, dan lain-lain. Sedangkan informasi khusus terhadap
masalah adalah sesuai dengan permasalahan yang ada pada setiap pasien. Masalah
dan kelainan yang ada pada pasien harus dicari berdasarkan keluhan utama yang
dikemukakan oleh pasien. Data dasar yang lengkap mengandung isi keluhan utama,
riwayat penyakit, review sistem, riwayat penyakit masa lalu dan penyakit
keluarga yang relevan, riwayat psikososial dan pengobatan, serta deskripsi
hasil pemeriksaan fisik dan laboratorium rutin.
2. Daftar
masalah
Komponen yang
kedua ini berisi tentang identifikasi berbagai masalah yang dapat ditemukan
dari hasil pengkajian atau pengumpulan data dasar. Data ini akan disusun secara
kronologis berdasarkan masalah-masalah yang dapat teridentifikasikan.
Masalah pasien
berasal dari gejala-gejala klinik yang terjadi serta penyimpangan dari
kelainan-kelainan yang dialami oleh pasien yang kemungkinan berpengaruh
terhadap perkrmbangan klinik. Daftar masalah tersebut merupakan acuan penting
dalam pengelolaan karena merupakan analisis dari data dasar.
Berdasarkan
sifatnya msalah dibedakan menjadi dua, yaitu masalah aktif dan tidak aktif.
Masalah aktif merupakan masalah yag masih atau sedang berlangsung yang
membutuhkan pemeriksaan dan penanganan selanjutnya.
Selain itu,
merupakan masalah yang membutuhkan terpainatau tindakan khusus karena nantinya
akan berdampak pada pengaruh perawatan pada saat ini maupun di masa yang akan
datang dengan faktor risiko. Sedangkan masalah tidak aktif merupakan masalah
yang tetap pada pasien tetapi tidak memerlukan tindakan khusus. Masalah ini
sering di sebut masalah masalalu yang kemungkinan bisa menjadi penyebab atau di
duga ada kaitannya dengan masalah yang dialami pada saat ini. Masalah yang
dialami pada masa lampau tersebut ada kemungkinan dapat kambuh lagi. Berikut
contoh penulisan dari hasil identifikasi masalah.
Tanggal
|
Masalah
klien
|
Diidentifiasikan
Oleh
|
Keterangan
|
10/8/2007
|
KET
Kehamilan tak
diinginkan
Cemas
|
Dokter
Bidan
Perawat
|
3. Rencana
asuhan
Komponen rencana
asuhan atau perencanaan ini di tulis oleh tenaga kesehatan yang menyusun
masalahnya sesuai dengan daftar masalah seperti dokter menuliskan recana
pengobatan yang akan dilakukan oleh pasien, bidan menuliskan rencana asuhan
kebidanan yang di peroleh dari masalah kebidanan, atau perawat menuliskan
asuhan keperawatan sesuai dengan lingkup dan wewenang tanggung jawabnya.
Secara umum
perencanaan tersebut terbagi dua, yakni rencana awal dan rencana lanjutan.
Rencana awal merupakan rencana yang di buat saat pasien pertama kali berkunjung
ke rumah sakit atau pasien akan dirawat inap. Fungsi rencana awal adalah
sebagai penentu pengelolaan pasien atau rencana pemacahan masalah yang ada pada
pasien selama menjalani perawatan di rumah sakit, baik rawat jalan maupun rawat
inap.
Rencana awal
pada umumnya meliputi tiga bagian ,yaitu:
a. Diagnostik
: rencana untuk mengumpulkan informasi lebih lanjut mengenai diagnostik dan
menajemen
b. Terapeutik
: rencana untuk pengobatan/terapi
c. Pendidikan
pada pasien: rencana peginformasikan pada pasien tentang tindakan/ terapi yang
di berikan.
Sedangkan
rencana lanjutan merupakan rencana yang di buat pada waktu membuat catatan
kemajuan. Rencana lanjutan ini juga dapat direncanakan pada waktu membuat
rencana awal. Rencana lanjutan meliputi rencana pemeriksaan, rencana pengobatan
dan tindakan bidan, serta rencana penyuluhan atau pendidikan pasien.
4. Catatan
perkembangan ( proges notes )
Catatan
perkembangan pasien merupakan bagian utama POR. Dalam catatan kemajuan pasien
termuat deskripsi tentang aktivitas pelayanan pasien oleh tetangga bidan dan catatan perkembangan
merupakan follow-up untuk semua
masalah. Catatan ini meliputi segala sesuatu yang terjadi pada pasien, segala
rencana asuhan lanjutan bagi pasien, dan respons pasien terhadap terapi.
Catatan
perkembangan ditulis dari masing-masing masalah yang ditemukan terhadap
kemajuan atau perkembangan pasien. Catatan perkembangan dapat menggunakan cara
penulisan seperti SOAP (Subjektif, Objektif, Analisis, Perencanaan, dan
Evaluasi), dan lain sebagainya.
Cara penulisan
catatan perkembangan dalam POR meliputi SOAP, yaitu :
S = Subjektif, informasi yang
ditulis dalam bahasa pasien
( Gejala yang ada pada pasien )
O=
Objektif, hasil pengamatan dan pemeriksaan oleh bidan
A= Analisis, yakni catatan
perkembangan
( Interprestasi atau kesan dari
keadaan saat ini )
P
= Perencanaan, rencana kerja untuk kelanjutan dan pengobatan atau perawatan.
(
Wildan dan Hidayat, 2011 : 16 – 20 ).
C.
Contoh
Pendokumentasian POR
Dalam
pendokumentasian dapat ditulis sebagaimana contoh berikut ini :
Tanggal
|
Waktu
|
Catatan
Perkembangan
|
17
/ 09 / 2007
|
14.00
|
S
:
O
:
A
:
P
:
|
Berikut ini
contoh format model dokumentasi dengan menggunakan Problem Oriented Record ( POR ) :
Data
Dasar
|
Daftar
Masalah
|
Rencana
Tindakan
|
Catatan
Perkembangan
|
Data
subjektif :
.........................
.........................
Data
objektif :
........................
........................
|
(
Wildan dan Hidayat, 2011 : 20 )
D. Pengertian Model Source Oriented
Record ( SOR )
Source
Oriented Record adalah catatan pasien yang berorientasi pada sumber, karena
setiap sumber data mempunyai catatan tersendiri dan terpisah satu dengan yang
lain. sumber data daalam catatan pasien, antara lain dokter, bidan, perawat,
atau tenaga kesehatan lainnya. Catatan yang di gunakan dalam metode ini,
umumnya berbebtuk naratif dan masih bersifat tradisional. Karena sifat catatan
ini yang terpisah pisah antar sumber satu dengan sumber yang lain, maka
perkembangan pasien dalam catatan ini menjadi sulit untuk di ikuti.
Pada umumnya, catatan model source oriented
record ini mempunyai 6 bagian. Enam bagian dalam model dokumentasi SOR adalah :
catatan khusus, lembar ctatan dokter, lembar riwayat medic, lembar idetitas,
catatan keperawatan, / kebidanan dan laporan khusus lainnya. ( Muslihatun,
Mudlilah dan Setiyawati, 2009 : 60 )
Model
Source Oriented Record ( Catatan Berorientasi Pada Sumber ) ini memfokuskan
catatn atas dasar orang atau sumber yang melakukan catatan pada pasien seperti
dokter, perawat, ahli gizi, atau tenaga kesehatan yang lain memberikan catatan
pada data medik. Berdasrkan sumber tersebut kita dapat mengenal beberapa
catatan tersendiri yang berada dalam satu catatan medik seperti lembar
instruksi/ order doter, riwayat medik, catatan perawatan, lapora atau catatan
khusus, dan lain-lain. ( Wildan dan Hidayat, 2011 : 20 )
E.
Contoh
Pendokumentasian Model SOR
Tanggal
|
Waktu
|
Sumber
|
Catatan
Perkembangan
|
Tanggal/
bulan/ tahun
|
Waktu
tindakan
|
Bidan
|
Catatan ini meliputi:
pengkajian,identifikasi masalah,rencana segera, intervensi, penyelesaian
masalah, evaluasi efektivitas tindakan tindakan dan hasil
Bidan
Nama dan Tanda tangan
|
Dokter
|
Catatan ini meliputi:
observasi keadaan
pasien, evaluasi kemajuan, identifikasi masalah bru dan penyelesaiannya,
rencana tindakan, dan pengobatan terbaru.
Dokter
Nama
dan tanda tangan
|
||
Bidan
|
Catatan perkembangan
ini meliputi:
pengkajian,
identifikasi masalah, perlunya rencana tindakan/ menentukan kebutuhan segera
intervensi, penyelesaian masalah, evaluasi efektivitas tindakan dan hasil
Bidan
Nama dan tanda tangan
|
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Model
Problem Oriented Record (catatan
Beriontasi pada masalah ) menitik beratkan pada data yang akan di
dokumentasikan untuk di susun berdasarkan masalah pasien.
Model
ini berupaya untuk mengintegrasikan data yang di kumpulkan oleh berbagai tenaga
kesehatan baik dokter, perawat, bidan, atau tenaga kesehatan lainnya yang
semuanya memiliki keterelibatan dalam pemberian pelayanan kesehatan pada
pasien.
Penerapan
model dokumentasi ini terdiri atas beberapa komponen yang akan didokumentasikan
di antaranya yaitu : Data Dasar, Daftar Masalah, Rencana Asuhan dan Catatan
Perkembangan.
Source
Oriented Record adalah catatan pasien yang berorientasi pada sumber, karena
setiap sumber data mempunyai catatan tersendiri dan terpisah satu dengan yang
lain. sumber data daalam catatan pasien, antara lain dokter, bidan, perawat,
atau tenaga kesehatan lainnya.
Pada
umumnya, catatan model source oriented record ini mempunyai 6 bagian. Enam
bagian dalam model dokumentasi SOR adalah : catatan khusus, lembar ctatan
dokter, lembar riwayat medic, lembar idetitas, catatan keperawatan, / kebidanan
dan laporan khusus lainnya.
B.
Saran
Kami sadar bahwa
makalah yang kami susun masih banyak terdapat kesalahan. Oleh karena itu kami
mengharapkan saran dan kritik dari pembaca yang positif dan membangun, guna
penyusunan makalah kami berikutnya agar dapat tersusun lebih baik lagi.
Pendokumentasian
kebidanan yang baik sebaiknya tercatat rapi, fakta akurat dan Detail dalam pencatatan
dokumentasi kebidanan.
DAFTAR
PUSTA
Widan
dan Hidaya, 2011. Dokumentasi Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika.
Muslihatun,
Mudlilah dan Setiyawati, 2009. Dokumentasi Kebidanan.Yogyakarta : Fitramaya
1 komentar:
kak bagus banget makalah nya saya izin ketik ulang yaa
Posting Komentar